Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Diduga Penganiayaan dan Pengerusakan Berulang, Syahdan Sagala Minta Polres Dairi Jangan Tutup Mata

Diduga Penganiayaan dan Pengerusakan Berulang, Syahdan Sagala Minta Polres Dairi Jangan Tutup Mata




Dairi – Kasus dugaan penganiayaan, pemukulan, dan pengerusakan yang dialami Syahdan Sagala kembali mencuat ke publik. Hal ini terungkap setelah Syahdan Sagala menyampaikan secara terbuka kronologis peristiwa yang dialaminya bersama keluarga kepada awak media.




Syahdan Sagala menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi. Ia mengaku telah berulang kali menjadi korban dan sudah berulang kali melaporkan kejadian tersebut ke Polres Dairi, namun hingga kini belum ada tindakan tegas terhadap para terlapor.

“Kasus ini sudah berulang kali saya laporkan ke Polres Dairi, tapi sampai sekarang tidak ada ketegasan,” ujar Syahdan Sagala kepada awak media.

Lebih lanjut, Syahdan menjelaskan bahwa dirinya sempat meminta Kepala Desa Sitinjo untuk memediasi permasalahan tersebut. Namun, upaya mediasi yang dilakukan di kantor kepala desa dinilainya tidak memiliki arti, karena kejadian serupa kembali terulang, seolah-olah mediasi tersebut diabaikan oleh pihak terlapor.

“Saya sudah minta dimediasi oleh kepala desa, tapi kejadian itu terulang lagi. Seakan-akan mediasi di kantor desa tidak ada artinya bagi mereka,” tegasnya.

Syahdan Sagala juga mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap aparat penegak hukum Polres Dairi. Ia menilai aparat terkesan tidak melihat dan tidak bertindak, meskipun menurutnya telah terjadi dugaan pemukulan dan penyekapan terhadap dirinya di rumah kontrakan yang ditempatinya.

Ironisnya, saat Syahdan pergi ke RSUD untuk melakukan visum, ia mengaku mendapati sejumlah oknum polisi memakan durian dagangannya tanpa izin dan tanpa membayar, serta tanpa mengucapkan terima kasih.

“Itu semua terekam jelas di CCTV,” ungkap Syahdan Sagala.

Menurutnya, tindakan tersebut sangat melukai perasaannya sebagai korban.

“Bukannya membantu atau menindak pelaku, malah terkesan menari di atas penderitaan orang lain,” ucapnya dengan nada kecewa.

Syahdan Sagala menambahkan bahwa hingga lebih dari delapan hingga sepuluh hari, tidak terlihat adanya ketegasan atau perkembangan berarti dari Polres Dairi terkait laporannya. Atas dasar itu, ia menyatakan akan membawa kasus ini ke Polda Sumatera Utara demi mendapatkan keadilan.

“Karena tidak ada ketegasan dari Polres Dairi, saya akan membawa kasus ini ke Polda Sumut,” tegas Syahdan Sagala.

Syahdan berharap aparat penegak hukum menjalankan Undang-Undang dan tugas kepolisian secara profesional, serta menindak tegas pelaku dugaan penganiayaan dan pengerusakan, agar hukum benar-benar hadir melindungi masyarakat.


(TIM)

Posting Komentar

0 Komentar